ini merupakan sebuah film yang menjadi
sebuah motivasi yang luar biasa, bagaimana ketika seseorang memiliki kelainan
yang disebut dengan “Tourette syndrome” berusaha untuk hidup normal bersama
dengan manusia lainnya, walaupun sering diejek, dan disisihkan dari pergaulan
sehari-harinya bahkan sampai dihukum oleh gurunya. Tourette syndrome adalah sebuah kelainan pada saraf sehingga
mengakibatkan Si penderita mengeluarkan suara-suara dan gerakan-gerakan yang
tidak disengaja.
Dalam film ini Brad Cohen yang diperankan oleh James Wolk, dikisahkan menderita
kelainan “Tourette syndrome” sejak ia berumur 6 tahun. Sejak menderita penyakit
tersebut, berbagai panggilan yang kurang mengenakan dari teman-temannya
ditujukan kepadanya, namun Brad selalu mencoba untuk menerimanya. Brad juga
sering dikeluarkan dari kelas, bioskop, dan tempat-tempat umum lainnya, karena
dianggap mengganggu. Ibunya adalah sosok yang paling tegar dan selalu memperhatikannya. Ibunya
sangat sayang kepadanya. Ibunya selalu berusaha mencari berbagai macam cara
agar Bobo (panggilan Brad) bisa hidup normal, seperti anak kecil pada umumnya.
Namun kenyataan berkata lain, belum ada obat yang bisa menyembuhkan Tourette
syndrome. Kenyataan tersebut tentunya membuat Ibu Brad sangat sedih, namun dia
selalu memotivasi, agar Brad tidak menyerah terhadap kelainan yang dideritanya.
Selain ibunya, adiknya Jeff juga sangat menyayanginya.
Kenyataan tersebut membuat ayah Brad memilih untuk bercerai, sehingga ibunya
berjuang sendiri mendidik dan memotivasi Brad. Ayahnya adalah sosok yang
dibenci oleh Brad, karena tidak bisa menerima kelainan yang ada pada Brad.
Ayahnya selalu marah mendengar Brad mengeluarkan suara-suara aneh tersebut.
Film ini memiliki cerita yang sangat menarik yang disuguhkan dengat hati-hati,
sehingga tidak ada kejutan-kejutan yang berlebihan. Dalam film ini
lebih mengkususkan untuk memotivasi penonton, agar tidak pernah mengalah
terhadap situasi apapun. Selain itu, cerita percintaan Brad dengan Nancy
menjadi sesuatu yang sangat spesial, sebuah cinta yang tulus dari Nancy, tanpa
harus mempedulikan kekurangan Brad.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar