Televisi menjadi salah satu hal yang tak asing
bila terdengar di telinga kita. Bagaimana mungkin terlihat asing karena mungkin
televisi kini menjadi hal yang kebanyakan dimiiki oleh orang, bahkan ada yang
sampai memili lebih dari satu televisi dirumah. Televisi merupakan salah satu media
telekomunikasi yang berupa audio dan
visual. Diantara alat telekomuniksi lainnya televisi merupakan alat
telekomunikasi yang sempurna dan dapat menutupi kekurangan pada alat komunikasi lain seperti: radio,
media cetak, majalah serta media sosial dan sebagainnya. Dalam hal ini televisi
mampu menampilkan gambar secara lengkap dan nyata serta diiringi dengan suara
asli.
Namun pengaruh layanan televisi terhadap
penonton tidak langsung
terjadi, namun
ketika menonton mereka akan terakumulasi
dengan episode episode selanjutnya, dari jam ke jam atau bahkan dari hari ke
hari. Diantara berbagai kelebihan televisi sebagai media yang sempurna
dibandingkan dengan media lainnya,
televisi juga mempunyai pengaruh yang kurang baik dengan adanya adegan
adegan kekerasan terhadap perkembangan sikap, nilai, norma serta perilaku
penontoh. Selain itu
adegan kekerasan yang disediakan ditelevisi memiliki pengaru yang signifikan
terhadap pembentukan dan peningkatan agresivitas pada sementara pada
penontonnya. (Hutapea, 2010 )
Di Indonesia banyaknya program dari televisi yang bermasalah dan kurangnya berkualitas diera sekarang
ini, Padahal sangat disayangkan karena televisi merupakan media massa yang
paling populer yang dapat membentuk cara pandang masyarakat, menyediakan
informasi, serta memyebarkn pesan secara fleksible. acara - acara ditelevisi
diisi dengan gosip, kekerasaan dan bahkan sampai kepada pornografi. Televisi
sering dikritik karena berusaha meraih khalayak(masyarakat) seluas mungkin
dengan iklan akibatnya program yang sebenarnya penting seperti pendidikan
menjadi terabaikan. Padahal sudah terdapat aturan tentang pembatasan terkait dengan adegan kekerasan,
tetapi masih banyak stasiun televisi yang sudah melanggar. Kekerasan
digambarkan dengan kekerasan yang melukai fisik, seperti keluarnya darah karena
ditusuk atau dipukul. Namun slain fisik kekerasan juga ditampilkan dalam bentuk
kata kata kasar. Kekerasan kata kata biasaya di dapati dalam program sinetron. (Subhan, 2010)
Selain dari adegan kekerasan diatas iklan juga
berpengaruh terhadap anak. Diantaranya adalah iklan yang menargetkan anak anak.
Sementara dari hasil penyeledikan telah membuktikan bahwa pengaruh buruk pada
perilaku anak. Iklan yang menargetkan anak anak dalam penjualan produk tidak
akan sesuai karena tidak dalam posisi untuk mengevaluasi persuasi komersial. Sedangkan penelitian telah menjelaskan bahwa
pengaruh iklan yang diarahkan pada anak dengan pengaruh buruk pada pada
perilaku anak. (Singh, 2011)
Televisi mempunyai pengaruh yang besar terkait
dengan perkembangan moral anak.televisi menjadi bermanfaat jika isi programnya
tentang pendidikan yang layak untuk anak anak, misalnya mencontoh perilaku
perilaku yang baik, namun berbeda ketika televisi menjadi hal yang berpengaruh
buruk terhadap perkembangan moral anak. Untuk itu perlunya memanfaatkan media
televisi dengan sangat bijaksana serta peran orang tua yang mengarahkan anaknya
ketika menonton televisi mana yang pantas untuk dicontoh dan mana yang tidak
pantas untuk dicontoh.
Referensi
Hutapea, B. (2010 ). STUDI
KORELASI INTENSITAS MENONTON TAYANGAN YANG MENGANDUNG KEKERASAN DI TELEVISI
DENGAN PERILAKU AGRESIF PADA ANAK . Jurnal Ikon .
Singh, J. ( 2011). Impact of Television
Commercials on the Social and Moral Behavior of Indian Viewers – Empirical
Evidence . International Journal of Humanities and Social Science .
Subhan, A. (2010). Tayangan Bermasalah dalam
Program Acara Televisi di Indonesia. Jurnal Ilmu Komunikasi, 246 -
262.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar